Ibadah Haji Wukuf di Arafah 2024, Ini Makna Penting Selama Wukuf di Arafah

Makna Spiritual Wukuf di Arafah

Wukuf di Arafah memiliki makna spiritual yang sangat mendalam. Momen ini adalah saat di mana setiap muslim yang berhaji dapat merasakan kedekatan yang lebih intim dengan Allah SWT.

Dengan berdiam diri dan merenungkan segala perbuatan yang telah dilakukan, jamaah dapat merasakan keagungan dan kasih sayang Allah, serta meraih pengampunan atas segala dosa-dosa mereka.

Banyak hadits yang mengungkapkan keutamaan wukuf di Arafah. Salah satunya adalah bahwa Allah SWT turun ke langit dunia pada hari Arafah dan membanggakan para hamba-Nya yang sedang berwukuf di hadapan para malaikat.

BACA JUGA:Soal Pemerintah Bakal Berikan Bansos Untuk Korban Judi Online, Ternyata Ini Alasannya

Wukuf di Arafah memberikan kesempatan bagi setiap muslim untuk introspeksi diri, memohon ampunan, dan memperbaharui komitmen mereka kepada Allah SWT.

Persiapan dan Pelaksanaan Wukuf

Anggota Media Center Kementerian Agama, Widi Dwinanda, menyatakan bahwa selama wukuf, Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi menyelenggarakan khotbah wukuf dan salat berjamaah di tenda utama dan di setiap tenda jemaah yang dilaksanakan oleh para pembimbing ibadah.

"Khotbah wukuf di tenda utama akan disampaikan oleh Habib Ali Hasan Al Bahar, Lc, MA, setelahnya salat berjamaah jama’ qashar Zuhur dan Asar dengan imam KH. Agus Ma'arif, Lc, MA, dilanjutkan zikir dan doa wukuf yang dipimpin oleh Habib Ibrahim Lutfi bin Ahmad Al-Attas," terang Widi.

Para jamaah dianjurkan untuk memanfaatkan kesempatan ini dengan memperbanyak zikir, membaca talbiyah, melantunkan kalimat tauhid, dan membaca Al-Qur’an.

“Lalu menyelingi zikir dengan berdoa, sebab Arafah adalah tempat mustajab atau terkabulnya doa. Meyakini bahwa doanya selama di Arafah dikabulkan Allah dan dosanya diampuni. Bertafakkur merenungi kebesaran Allah, berserah diri dan mengharap pertolongan Allah.” tambahnya.

BACA JUGA:Data Mayoritas Usia Pemain Judi Online di Indonesia Menurut Kominfo, Renta Berbuat Kriminal

Persiapan bagi Jamaah yang Sakit

Bagi jamaah yang sakit, Widi menyarankan agar mereka tetap sabar dan tabah, tetap berzikir dan berdoa untuk kesembuhan, serta menjaga salat lima waktu.

Jika tidak mampu salat dengan berdiri, mereka diperbolehkan salat sambil duduk atau berbaring di tempat tidur, atau jika terpaksa dengan isyarat.

Sumber: