Iklan dempo dalam berita

Festival Makan Beantagh di Belabar, Budaya Bengkulu Selatan Menuju Go Internasional

Festival Makan Beantagh di Belabar, Budaya Bengkulu Selatan Menuju Go Internasional

Makan beantagh di belabar di Desa Batu Ampar Bengkulu Selatan--

BENGKULU SELATAN, RBTVCAMKOHA.COM - Festival Makan Beantagh di Belabar di Desa Batu Ampar Kecamatan Kedurang, Bengkulu Selatan, digelar meriah. 

Festival ini sebagai sebuah kebudayaan dan bagian dalam Program Desa Wisata Provinsi Bengkulu yang masuk pada Kelander Event 2024.

Tahun ini, tradisi Makan Beantagh digelar di Desa Batu Ampar yang terletak di ujung Kecamatan Kedurang, sebagai tuan rumah.

BACA JUGA:Redmi Note 13 4G dan Realme C65, Suka yang Mana? Ini Perbandingan Spesifikasi dan Harganya

Ditambah lagi potensi kearifan lokal serta didukung panorama alam yang indah hingga habitat Bunga Raflesia, Desa Batu Ampar diharapkan semakin dikenal, termasuk untuk didukung sehingga mampu go internasional.

Kades Batu Ampar, Wisman Juni mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah mendukung suksesnya Festival Makan Beantagh di Belabar. Apalagi Gubernur Bengkulu, Rohidin Mersyah sudah menyiapkan satu ekor kerbau untuk mensukseskan kegiatan ini.

BACA JUGA:Tambang Emas di Solok Selatan yang Lokasinya Berbahaya dan Angker, Sering Makan Korban

Wisman Juni juga menjelaskan, Festival Makan Beantagh di Belabar merupakan budaya asli masyarakat Kedurang. Khususnya pada acara jamuan makan yang digelar di sebuah panggung, yang dihiasi pelepah kelapa dan pelepah paku bindu dengan beralaskan tikar. 

Adapun menu makanan yang disajikan berupa gulai kering atau rendang, gulai kuah cair seperti umbut dan ikan sungai. Menariknya lagi gulai ikan sungai juga ada dengan cara dimasak dalam bambu.

BACA JUGA:5 Lokasi Tambang Perak Terbesar di Indonesia, Ada Juga di Bengkulu

Pada Festival tersebut juga menampilkan pertunjukan kesenian atau budaya asli yang dimiliki masyarakat Kedurang, dari tarian adat dan pencak silat yang diiringi alat musik tradisional berupa kulintang dan redab.

Bahkan kesenian petik gitar rejung juga ikut ditampilkan dan banyak mendapatkan perhatian dan aplaus dari para tamu undangan, karena merdunya suara petikan gitar dan menyentuhnya syair yang dilantunkan hingga membuat para tamu undangan tidak sedikit yang terharu saat mendengarnya.

"Kita juga menunjukkan tradisi menumbuk padi agar menjadi beras. Sebab bukan hanya wisata alam seperti Goa Suruman, Taman Bunga Raflesia dan wisata seni budaya adat istiadat juga kita suguhkan," ungkapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: