Ternyata Ini Penyebab Ruang Angkasa Gelap Meskipun Ada Matahari

Cahaya matahari merambat dalam garis lurus tanpa hamburan di ruang angkasa, sehingga tampaklah kesan kegelapan karena tidak ada medium yang memantulkan atau memancarkan kembali cahaya matahari ke arah mata kita.

Ketiadaan atmosferlah yang secara langsung menyebabkan manusia tidak dapat melihat bagian-bagian tertentu dari cahaya matahari dan membuat langit tampak

Di luar angkasa, terdapat awan debu antarbintang serta partikel-partikel kecil yang membentuk angin matahari.

BACA JUGA:Amalkan 7 Bacaan Surat Pendek Ini untuk Dapatkan Keutamaan Mendatangkan Rezeki

Di sana, banyak partikel terisolasi dan atom hidrogen, yang kadang-kadang berkumpul membentuk nebula dengan lebar hingga satu miliar kilometer. 

Selain nebula dan debu antarbintang, ruang angkasa juga dipenuhi dengan pecahan puing-puing seukuran bulan kecil hingga butiran pasir yang dikenal sebagai planetoid dan asteroid. 

Radiasi radio, panas, dan sinar-X terdengar bergema di ruang angkasa, bersama dengan berkas cahaya.

Radiasi yang menggema ini kadang-kadang disebabkan oleh ledakan energi matahari yang memancar dalam jilatan api yang mempesona. 

BACA JUGA:Anak Berbakti Wajib Hafalkan Doa Ini agar Orang Tua Diberi Umur Panjang

Tidak hanya itu, "sampah luar angkasa" juga menjadi bagian dari lingkungan luar angkasa, yang terdiri dari reruntuhan pesawat luar angkasa yang hancur di orbit. 

Manusia juga menyumbangkan bagian mereka ke "sampah luar angkasa" dengan membuang satelit dan wahana antariksa yang sudah tidak terpakai.

Kemungkinan, di tempat-tempat yang jauh, terdapat cincin serupa dari barang-barang manufaktur yang ditinggalkan di planet lain. 

Dilansir dari laman NASA Space Place, pada malam yang cerah, kita juga bisa menikmati pemandangan indah Bima Sakti yang melintang di langit.

BACA JUGA:Aplikasi Paylater Termudah, Inilah Daftar 11 Aplikasinya yang Paling Populer Tahun 2024

Sebagai informasi tambahan berikut adalah fakta menarik tentang ruang angkasa:

Sumber: