Iklan dempo dalam berita

Sumber Energi Ramah Lingkungan, Indonesia Sudah Bangun 4 Pembangkit Listrik Tenaga Surya Terbesar

Sumber Energi Ramah Lingkungan, Indonesia Sudah Bangun 4 Pembangkit Listrik Tenaga Surya Terbesar

Indonesia memiliki 4 Pembangkit Listrik Tenaga Surya Terbesar --

NASIONAL, RBTVCAMKOHA.COM – Pada era modern ini, pembangkit listrik tenaga surya semakin populer sebagai sumber energi terbarukan yang ramah lingkungan. Di Indonesia sendiri, sebagai negara dengan dua musim yang memiliki sumber sinar matahari yang besar.

Hal ini membuat Indonesia mempunyai potensi besar untuk memanfaatkan energi matahari sebagai pembangkit listrikSalah satu pemanfaat ini adalah penggunaan Pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) yang sudah diterapkan di indonesia dan menjadi salah satu solusi yang ramah lingkungan dan berkelanjutan untuk memenuhi kebutuhan energi.

Tapi tahukah kamu Indonesia memiliki beberapa PLTS terbesar loh. Dalam artikel ini, kita akan membahas beberapa pembangkit listrik tenaga surya terbesar yang ada di Indonesia.

1. PLTS Likupang

Salah satu PLTS terbesar di Indonesia yang pertama adalah PLTS Likupang di Desa Wineru, Kecamatan Likupang Timur, Kabupaten Minahasa Utara, Provinsi Sulawesi Utara. Di area seluas 29 hektar ini, terpasang 64.620 panel surya yang menjadi sumber energi listrik utama sejak 5 September 2019. PLTS Likupang telah berperan secara masif dalam menyediakan energi listrik terbaru di kawasan tersebut.

Panel surya yang terpasang di PLTS ini memiliki kapasitas untuk menghasilkan 15 MW listrik setiap harinya. Dengan dukungan ini, PLTS Likupang dapat dianggap sebagai salah satu PLTS terbesar di Indonesia, karena mampu menyokong sistem jaringan listrik dari Perusahaan Listrik Negara (PLN) yang meliputi Sulawesi Utara-Gorontalo. 

Keistimewaan PLTS Likupang adalah proses produksi listriknya yang terhubung langsung ke jaringan listrik milik PLN secara online tanpa menggunakan baterai. Pembangunan PLTS Likupang dimulai sejak ditetapkannya Power Purchase Agreement (PPA) pada akhir 2017 dan memakan waktu sekitar 1,5 tahun untuk selesai dengan total biaya investasi mencapai USD 29,2 juta.

PLTS Likupang yang begitu besar ini dilengkapi dengan 120 arry box, 24 set inverter, dan 6 PV box. Selain itu, sistem kontrak jual-beli listrik yang diterapkan berlaku selama 20 tahun ke depan dengan skema Build, Own, Operate, Transfer (BOOT). 

2. PLTS CCA (CocaCola Amatil)

PLTS terbesar kedua di Indonesia adalah PLTS Coca Cola Amatil yang ada di Cikarang Barat. PLTS ini punya atap panel surya terbesar di ASEAN dan diresmikan pada September 2020.  Melalui PLTS CCA ini, pemerintah berharap Indonesia bisa terus mempercepat pengembangan energi terbarukan dan menjadi pemimpin dalam penggunaan panel surya di wilayah Asia Pasifik.

3. PLTS Oelpuah

PLTS Oelpuah, dengan panel surya kapasitas 5 MW, menjadikanya PLTS terbesar di Indonesia berikutnya. PLTS ini dimiliki oleh PT Lembaga Elektronik Nasional (LEN) dan berperan penting dalam mengatasi defisit listrik di sistem Timor yang mengalami pemadaman bergilir pada siang hari. Mulai beroperasi sejak akhir Desember 2016, PLTS ini telah berhasil mengatasi pemadaman bergilir dan menjaga pasokan listrik yang stabil.

Dibangun di atas lahan seluas 7,5 Ha, PLTS Oelpuah terdiri dari ribuan panel surya. Setiap unit panel mampu menghasilkan listrik sekitar 230 watt. Listrik yang dihasilkan dapat dijual kembali kepada PLN dengan harga US¢25 per kWh melalui kontrak selama 20 tahun. Distribusi listrik dilakukan sesuai dengan kebutuhan konsumen. 

Salah satu kelebihan dari PLTS Oelpuah adalah tidak memerlukan biaya operasional yang besar seperti pembangkit listrik diesel yang membutuhkan bahan bakar solar yang besar. PLTS Oelpuah beroperasi mulai pukul 07.30 hingga 17.00 WITA setiap harinya, dengan rata-rata produksi sekitar 3-4 MW. Produksi listrik ini bergantung pada kondisi cuaca yang mempengaruhinya. Meskipun mengharuskan biaya investasi yang cukup mahal, potensi besar yang dimiliki PLTS ini membuatnya patut dipertimbangkan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: