Mitos Burung Puter Berbunyi Malam Hari, Katanya Pertanda Buruk Namun Ada juga Pertanda Baik

Rabu 01-05-2024,08:40 WIB
Reporter : Tianzi Agustin
Editor : Purnama Sakti

Burung puter juga dihubungkan dengan keberuntungan dan rezeki yang melimpah. Meskipun kicauannya tidak seindah burung lainnya, namun beberapa orang masih meyakini bahwa memelihara burung puter dapat membawa keberuntungan dalam urusan pekerjaan ataupun percintaan.

8. Bisa Mendatangkan Kekayaan yang Melimpah

Mitos terakhir ini menyebutkan bahwa memelihara burung puter putih, yang memiliki bulu albino, dapat mendatangkan kekayaan yang melimpah. Burung puter dianggap memiliki karisma yang kuat dan langka sehingga dipercaya dapat membawa kekayaan bagi pemiliknya.

BACA JUGA:Meski Sudah Dikeruk Ratusan Tahun Oleh Belanda, Harta Karun di Sumatera Barat Masih Sisakan Ratusan Juta Ton

Meskipun mitos-mitos ini telah berkembang dan diterima oleh sebagian masyarakat, penting untuk diingat bahwa kebenaran mitos sulit untuk dibuktikan secara ilmiah.

Mitos seringkali hanya merupakan keyakinan atau cerita yang dilebih-lebihkan, dan keputusan untuk memelihara burung puter atau tidak tetaplah menjadi hak pribadi masing-masing.

Burung puter telah didomestikasi oleh manusia selama kurang lebih 2000-3000 tahun. Menurut para ahli burung ini hasil domestikasi burung African Collared Dove (Streptopelia roseogrisea ). 

Burung ini didomestikasi awalnya untuk keperluan upacara keagamaan dan pertunjukan sulap, terutama yg bewarna putih.

BACA JUGA:Tabel Pinjaman KUR BRI 2024, Segini Tenor Maksimal Pinjam Uang untuk Modal Kerja dan Investasi

Habitat alam burung puter atau dederuk jawa adalah hutan dataran rendah subtropis atau hutan dataran rendah tropis yang lembab dan hutan bakau subtropis atau hutan bakau tropis. 

Burung ini mudah didapat di kios atau pasar burung dan harganya relatif murah. Burung ini dalam kesehariannya jinak mudah akrab dengan manusia karena dipercaya di domestikasi ribuan tahun.

Ciri-ciri yang paling mudah dikenal adalah adanya kalung hitam putih pada bagian lehernya.  Tubuh berukuran sedang (30 cm). Ekor panjang. Tubuh warna coklat kemerah-jambuan. 

BACA JUGA:Harta Karun Timah di Riau, Berikut Lokasi dan Jumlah Cadangannya, Auto Kaya

Mirip Tekukur/Derkuku, perbedaan antara tekukur/derkuku biasa dengan burung puter/dederuk jawa adalah warna kepala lebih abu-abu. Bercak hitam pada sisi leher bertepi putih. Tidak berbintik putih. Bagian tengah membujur bulu ekor berwarna coklat. 

Kedua sisi bulu ekor abu-abu dengan tepi agak putih. Iris jingga, paruh hitam dengan pangkal merah, kaki merah keunguan. Suaranya adalah "Kuk... Keruk...kuk".

Awalnya burung puter hanya dikenal dengan identik dua warna saja, yaitu burung puter putih, warna putih mulus (white color) dan puter coklat, warna coklat muda (blond color). 

Kategori :