Iklan dempo dalam berita

Tolong Simak Baik-baik, Gosip dan Ghibah Itu Dosanya Dihitung Tiap Kata yang Diucapkan

Tolong Simak Baik-baik, Gosip dan Ghibah Itu Dosanya Dihitung Tiap Kata yang Diucapkan

Tolong Simak Baik-baik, Gosip dan Ghibah Itu Dosanya Dihitung Tiap Kata yang Diucapkan--

Ditegaskan Ustad Adi Hidayat, orang yang suka bergosip dan berghibah nanti di akhirat pahala kebaikannya akan berpindah ke orang yang pernah digosipkan.

BACA JUGA:Naudzubillah, Begitu Sakitnya Siksaan di Alam Kubur bagi Pendosa

“Jika tidak punya pahala, maka dosa orang yang kita gosipkan berpindah ke kita," kata Ustad Adi Hidayat. Dan dosanya itu, kata Ustad Adi Hidayat, dihitung dari setiap kata yang dia ucapkan tentang kita.

Ini Pengertian Ghibah atau Gosip

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), ghibah artinya adalah kegiatan membicarakan keburukan (keaiban) orang lain atau bergunjing. Secara etimologi, ghibah merupakan kata yang berasal dari bahasa Arab. Adapun ghibah berasal dari kata kata ghaabaa yaghiibu ghaiban yang artinya ghaib, tidak hadir.

Dengan kata lain, secara harfiah ghibah artinya tidak hadir. Secara istilah atau terminologi, ghibah artinya adalah perbuatan membicarakan keburukan atau aib seseorang yang tidak hadir dalam pembicaraan.

Meski apa yang dibicarakan terkait orang lain tersebut adalah hal yang fakta dan sesuai dengan kenyataan, namun tetap saja, ghibah adalah perbuatan tercela yang dilarang berdasarkan ajaran agama Islam. Larangan melakukan ghibah ini terkait dengan risiko yang ditimbulkan, yakni fitnah.

Betapa dilarangnya perbuatan tersebut, ghibah sering digambarkan sebagai kegiatan yang seperti memakan bangkai saudaranya sendiri.  Ghibah juga merupakan perbuatan yang sangat dekat dengan perbuatan buruk lainnya seperti iri, dengki, hingga fitnah.

Ini Larangan Ghibah atau Gosip

Seperti yang telah dibahas sebelumnya, ghibah artinya adalah perbuatan membicarakan keburukan atau aib orang lain yang tidak hadir dalam pembicaraan. Ghibah artinya perbuatan zalim yang bahkan diibaratkan seperti memakan bangkai saudara sendiri. Allah SWT berfirman dalam Surat An-Nur Ayat 19, yang artinya:

"Siapapun gemar menceritakan atau menyebarluaskan kejelekan saudara Muslim kepada orang lain diancam dengan siksa yang pedih di dunia dan di akhirat."

Allah SWT dengan tegas melarang hamba-Nya untuk mencari-cari kesalahan orang lain, termasuk melarang bergunjing. Larangan tersebut tertulis dalam Surat Hujarat ayat 12, yang artinya:

"Wahai orang-orang beriman jauhilah banyaknya prasangka sesungguhnya sebagian prasangka itu dosa, janganlah kalian mencari-cari kesalahan, jangan menggunjing sebagian terhadap sebagian, apakah engkau senang jika makan daging bangkai saudaranya? Maka kalian membencinya, dan takutlah kepada Allah sesungguhnya Allah menerima taubat dan Maha penyayang."

Rasulullah SAW juga melarang umatnya untuk berghibah. Diriwayatkan dalam hadist Tirmidzi, Rasulullah SAW bersabda:

"Orang Islam itu saudara bagi orang Islam lain, jangan saling mengkhianati, jangan saling membohongi, dan jangan saling merendahkan, setiap Muslim atas Muslim yang lain itu haram rahasianya, hartanya dan darahnya, taqwa itu ada di sini (dalam hati) cukup seseorang dikatakan jelek jika memandang rendah saudaranya Muslim."

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: