Iklan dempo dalam berita

Kisah Sahabat Rasulullah, Julaibib yang Buruk Rupa Namun Dirindukan Bidadari

Kisah Sahabat Rasulullah, Julaibib yang Buruk Rupa Namun Dirindukan Bidadari

ilustrasi. kisah Julaibib seorang sahabat Nabi Muhammad--

Meski di dunia sang istri shalehah dan bertaqwa, tapi bidadari telah terlampau lama merindukannya. Julaibib telah dihajatkan langit mesti tercibir di bumi. Ia lebih pantas menghuni surga daripada dunia yang bersikap tidak terlalu bersahabat padanya.

Saat syahid, Sang Nabi begitu kehilangan. Tapi ia akan mengajarkan sesuatu kepada para sahabatnya. Maka ia bertanya diakhir pertempuran. “Apakah kalian kehilangan seseorang?”

“Tidak Ya Rasulallah Shollallahu ‘alaihi wasallam!”, serempak sekali. 

Sepertinya Julaibib memang tidak beda ada dan tiadanya di kalangan mereka.

“Apakah kalian kehilangan seseorang?”, Sang Nabi bertanya lagi. Kali ini wajahnya merah bersemu.

 “Tidak Ya Rasulallah Shollallahu ‘alaihi wasallam!”. Kali ini sebagian menjawab dengan was-was dan tidak seyakin tadi. Beberapa menengok ke kanan dan ke kiri.

BACA JUGA:Gerhana Penumbra 5 Mei 2023, Bulan Terlihat Suram Bisa Disaksikan di Seluruh Indonesia

Rasulullah Shollallahu ‘alaihi wasallam menghela nafasnya. “Tetapi aku kehilangan Julaibib”, kata beliau.

Para sahabat tersadar,“Carilah Julaibib!”

Maka ditemukanlah dia, Julaibib yang mulia. Terbunuh dengan luka-luka, semua dari arah muka. Di sekitarnya tergolek tujuh jasad musuh yang telah ia bunuh. Sang Rasul, dengan tangannya sendiri mengafani Sang Syahid. Beliau Shollallahu ‘alaihi wasallam menshalatkannya secara pribadi. Dan kalimat hari berbangkit. “Ya Allah, dia adalah bagian dari diriku dan aku adalah bagian dari dirinya.”

Demikian kisah hidup Julaibib, si sahabat Nabi. Semoga kita bisa mengambil hikmah dari cerita ini.

 

Tim liputan

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: