Iklan dempo dalam berita

Kisah Nabi Muhammad SAW Mengangkat Seorang Anak Yatim Menjadi Anak Angkat di Hari Raya

Kisah Nabi Muhammad SAW Mengangkat Seorang Anak Yatim Menjadi Anak Angkat di Hari Raya

Kisah ketika Nabi Muhammad SAW dengan anak yatim di hari raya--

NASIONAL, RBTVCAMKOHA.COM – Idul Fitri, hari raya penuh kegembiraan yang dirayakan oleh umat Islam di seluruh dunia, memiliki makna khusus di hati orang-orang yang beriman.  Salah satu kisah yang sangat inspiratif adalah kisah ketika Nabi Muhammad SAW dengan anak yatim di hari raya.

BACA JUGA:Kisah Nabi Muhammad SAW dan Pengemis Buta di Pasar Madinah Ajarkan Umat untuk Peduli dan Miliki Empati

Nabi Muhammad SAW, adalah seorang pemimpin agung dan nabi terakhir dalam agama Islam, beliau memberikan teladan yang luar biasa kepada umatnya, tidak hanya melalui pengajaran-pengajaran agamanya, tetapi juga melalui sikap dan perilakunya yang penuh kasih sayang terhadap sesame manusia, termasuk terhadap anak yatim. Kisah yang mengharukan ini mengingatkan akan pentingnya kebaikan dan kemurahan hati terhadap mereka yang membutuhkan, terutama pada saat-saat perayaan.

BACA JUGA:Bagaimana Rencana Allah swt untuk Umat Manusia Ditunjukan Melalui Perjalanan Kisah Nabi Khidir Dan Nabi Musa

Pada suatu hari yang ceria, saat semua orang merayakan hari raya dengan penuh kegembiraan, terdapat sebuah kisah sedih di sudut jalan di Kota Madinah. Di sana, terdapat seorang anak kecil yang mengenakan pakaian yang tampak sangat lusuh. Dalam kesendirian, dia terlihat menangis dengan tersedu-seduh. Rasulullah melihat anak itu, lantas mendatanginya. “Anakku, mengapa kamu menangis? Hari ini adalah hari raya bukan?”, kata Rasulullah.

Melihat kejadian ini Rasulullah SAW segera menghampiri anak kecil itu “Nak, mengapa kau menangis? Kau tidak bermain bersama mereka?” kata Rasulullah dengan lembut.  

BACA JUGA:Rezeki Itu Ada Rahasianya, Kerjakan Amalan Berikut Sebelum Tidur, InsyaAllah Pintu Rezeki Terbuka

Anak kecil yang tidak mengenali bahwa orang yang sedang berada di hadapannya adalah Rasulullah SAW pun menjawab, “Paman, ayahku telah wafat. Ia mengikuti Rasulullah SAW dalam menghadapi musuh dalam sebuah perang. Tetapi ia gugur dalam pertempuran tersebut.”

Rasulullah SAW terus mendengarkan cerita anak yang bersedih itu dengan seksama, tentang semua peristiwa dan nasib malang yang menimpa dirinya.

“Ibuku menikah lagi. Ia memakan warisanku, peninggalan ayah. Sedangkan suaminya mengusirku dari rumahku sendiri. Kini aku tak memiliki apapun. Makanan, minuman, pakaian, dan tempat tinggal. Aku bahkan bukan siapa-siapa. Tetapi hari ini, aku melihat teman-teman seumuranku merayakan hari raya bersama ayah mereka dirumah. Dan perasaanku diselimuti oleh nasib hampa tanpa kehadiran seorang ayah. Karena itulah aku menangis.”

Mendengar itu Rasulullah pun berkata “Nak, dengarkan baik-baik, Apakah kau sudi bila aku menjadi ayahmu, Aisyah menjadi ibumu, Ali sebagai pamanmu, Hasan dan Husein sebagai saudaramu, dan Fatimah sebagai saudarimu?” tanya Rasulullah.

BACA JUGA:Baca Selalu Kalimat Dzikir Ini Setelah Sholat, Faedahnya Rezeki Mengalir Lancar

Mendengar tawaran itu, seketika anak kecil itu tersadar bahwa orang dewasa di hadapannya tidak lain adalah Nabi Muhammad SAW.

“Kenapa tak sudi ya Rasulullah?” jawab anak ini dengan penuh rasa Bahagia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: