Iklan dempo dalam berita

Subhanallah, Ada ‘Sahabat’ Nabi Muhammad yang Masih Hidup Sampai Sekarang

Subhanallah, Ada ‘Sahabat’ Nabi Muhammad yang Masih Hidup Sampai Sekarang

Pohon Sahabi yang sering dijadikan Nabi Muhammad berlindung dari teriknya matahari--

“Apa yang terjadi pada ayahnya?” tanya Buhaira.   “Dia meninggal saat ibunya masih mengandungnya,” jawab Abu Thalib.   

“Engkau berkata benar. Sekarang, segera bawa pulang anak ini kembali ke negerimu dan jagalah dia dari orang Yahudi. Karena, demi Allah, jika mereka melihatnya di sini, pasti mereka akan berbuat jahat kepadanya. Ketahuilah, keponakanmu ini kelak akan memegang urusan yang sangat besar.” Mendengar penjelasan Buhaira, Abu Thalib bergegas membawa Nabi Muhammad pulang ke Makkah.  

BACA JUGA:Gempa Kembali Mengguncang Nias, Kamis Dini Hari Magnitudo 5,2

Syekh al-Buthi mengatakan, kisah pertemuan Rasulullah dengan Buhaira yang diriwayatkan oleh semua ulama ahli sejarah, juga oleh Imam at-Tirmidzi dari Abu Musa al-Asy’ar menunjukkan bahwa Ahli Kitab, baik Yahudi maupun Nasrani, memiliki pengetahuan tentang kenabian Muhammad  dan tanda-tandanya. 

Mereka mengetahui kenabiannya dan penjelasan tanda-tanda serta karakteristiknya, melalui berita dalam kitab Taurat dan Injil. Salah satu dalil yang menjelaskan tentang hal ini adalah dalil yang diriwayatkan oleh ulama ahli sejarah bahwa kaum Yahudi memohon dengan (perantara) Rasulullah kemenangan atas suku al-Aus dan al-Khazraj bahkan sebelum Rasulullah diutus. 

Mereka berkata, “Seorang nabi akan diutus tidak lama lagi. Kami akan mengikutinya. Kami akan mengikutinya dalam menumpas kalian seperti ditumpasnya kaum Ad dan Iram.”   Namun, janji orang Yahudi itu tak ubahnya kata tanpa makna, ketika nabi yang mereka tunggu-tunggu telah datang, jutru mereka sama sekali tidak mengikutinya, bahkan selalu ingkar pada ajaran-ajaran yang dibawa olehnya. 

BACA JUGA:Gerhana Penumbra 5 Mei 2023, Bulan Terlihat Suram Bisa Disaksikan di Seluruh Indonesia

Mereka berjanji untuk setia mengikuti, tapi justru mereka sendiri yang mengingkari. Dalam Al-Qur’an, sebenarnya Allah sudah mengafirmasi sikap orang Yahudi, tatkala mereka melanggar janji yang telah mereka ucapkan. 

Allah menurunkan firman-Nya:   

وَلَمَّا جَاءَهُمْ كِتَابٌ مِنْ عِنْدِ اللَّهِ مُصَدِّقٌ لِمَا مَعَهُمْ وَكَانُوا مِنْ قَبْلُ يَسْتَفْتِحُونَ عَلَى الَّذِينَ كَفَرُوا فَلَمَّا جَاءَهُمْ مَا عَرَفُوا كَفَرُوا بِهِ فَلَعْنَةُ اللَّهِ عَلَى الْكَافِرِينَ   

Artinya, “Dan setelah sampai kepada mereka Kitab (Al-Qur’an) dari Allah yang membernarkan apa yang ada pada mereka sedangkan sebelumnya mereka memohon kemenangan atas orang-orang kafir, ternyata setelah sampai kepada mereka apa yang telah mereka ketahui itu, mereka mengingkarinya. Maka laknat Allah bagi orang-orang yang ingkar. (QS Al-Baqarah: 89)   

Dalam ayat yang lain juga disebutkan, perihal orang-orang kafir yang pasti mengetahui ciri-ciri Nabi Muhammad. 

Allah berfirman:   

الذين آتَيْنَاهُمُ الكتاب يَعْرِفُونَهُ كَمَا يَعْرِفُونَ أَبْنَاءَهُمْ وَإِنَّ فَرِيقاً مِّنْهُمْ لَيَكْتُمُونَ الحق وَهُمْ يَعْلَمُونَ   

Artinya, “Orang-orang yang telah Kami beri Kitab (Taurat dan Injil) mengenalnya (Muhammad) seperti mereka mengenal anak-anak mereka sendiri. Sesungguhnya sebagian mereka pasti menyembunyikan kebenaran, padahal mereka mengetahui(nya).” (QS Al-Baqarah: 146)   

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: