Apa Saja 4 Ritual dan Tradisi Malam 1 Suro yang Dilakukan Masyarakat Jawa

NASIONAL, RBTVCAMKOHA.COM - Apa saja 4 ritual dan tradisi malam 1 Suro yang dilakukan masyarakat Jawa.

Satu Suro adalah hari pertama dalam kalender Jawa di bulan Sura atau Suro. Ini bersamaan dengan 1 Muharram dalam kalender Hijriyah yang diterbitkan Sultan Agung. 

BACA JUGA:Masyarakat Jawa Harus Tahu, Ini 5 Keistimewaan Malam 1 Suro yang Diyakini Penuh dengan Nilai Spiritual

Keputusan ini ditempuh dengan latar belakang penetapan 1 Muharram sebagai awal penanggalan Islam oleh Khalifah Umar Bin Khathab, khalifah Islam di jaman setelah Nabi Muhammad wafat.

Pada tahun 931 H atau 1443 tahun jawa baru, yakni pada zaman Pemerintahan Kerajaan Demak, Sunan Giri II telah membuat penyesuaian antara sistem Kalender Hijriyah dengan sistem Kalender Jawa pada waktu itu. 

BACA JUGA:Arti Malam 1 Suro Bagi Umat Islam yang Mendapat Julukan Al Asyhur Al Hurum

Diperingati setelah magrib pada hari sebelum tanggal satu biasanya disebut malam satu suro, hal ini karena pergantian hari Jawa dimulai pada saat matahari terbenam dari hari sebelumnya, bukan pada tengah malam.

Banyak pandangan dalam masyarakat Jawa yang menganggap kramat, terlebih bila jatuh pada jumat legi, karena malam 1 suro dikaitkan dengan hal-hal mistis. 

BACA JUGA:Mengenal Weton Tulang Wangi 1 Suro Berdasarkan Perhitungan Kalender Jawa

Namun sesunguhnya ada banyak latarbelakang historis peristiwa penting yang terjadi di bulan Suro, khususnya penganut agama Islam, yang tentu saja berafiliasi dengan kebudayaan Mataram Jawa-Hindu. 

Untuk sebagian masyarakat Jawa pada malam satu suro dilarang kemana-mana kecuali untuk berdoa atau melakukan ibadah lain.

Tradisi malam 1 Suro bertepatan dengan 1 Muharram yang tercatat dalam penanggalan Islam.

Tradisi ini berawal dari ketetapan Sultan Agung Hanyokrokusumo, Kesultanan Mataram Islam pada 8 Juni 1633 M.

BACA JUGA:Mitos Malam 1 Suro yang Diyakini Masyarakat Jawa, Dilarang Keluar Rumah hingga Menikah

Sumber: