Iklan dempo dalam berita

Uhang Kincai Harus Tahu, Ini Asal Usul Suku Kerinci yang Telah Ada Sejak 3500 Tahun Lalu

Uhang Kincai Harus Tahu, Ini Asal Usul Suku Kerinci yang Telah Ada Sejak 3500 Tahun Lalu

Asal Usul Suku Kerinci yang Telah Ada Sejak 3500 Tahun Lalu--

Seperti pemerintahan Siulak Tanah Sekudung pada masa pemerintahan Sultan Ahmad Zainuddin, Kumun Tanah Kurnia pada masa Sultan Masud Badrudin, dan Tanah Pegawai Rajo Pegawai Jenang di Sungai Penuh pada masa Pangeran Sukarta Negara.

BACA JUGA:Kecelakaan, Pengendara Motor Ngamuk Ajak Duel di Jalan

Pada awal abad ke-19 M, orang-orang Eropa mulai mempelajari kawasan Kerinci dan penduduknya. Pada tahun 1800, Mr. Campbell seorang berkebangsaan Inggris yang berkedudukan di Muko-Muko masuk ke wilayah Kerinci secara diam-diam. 

Pada tahun 1901, utusan Belanda bernama Imam Marusa dari Muko-Muko terbunuh di Dusun Lolo dalam perjalanan pulang setelah menghadap Depati IV di Kerinci.

Pembunuhan tersebut karena Imam Marusa dituduh memalsukan surat dari Depati IV yang berbunyi mengizinkan Belanda mendirikan loji di Kerinci.

BACA JUGA:Kok Produser Film Vina Sebelum 7 Hari Dilaporkan ke Polisi, Ada Apa?

Pada tahun 1903 M, Belanda berhasil membujuk Sultan Rusli, kepala Regent sekaligus Sultan Indrapura untuk untuk membawa pasukan ekspedisi Belanda ke Alam Kerinci. 

Pasukan Belanda masuk melalui Tapan menuju Koto Limau Sering turun di Sekungkung dan kemudian membuat markas di Rawang. Pasukan Belanda lalu melakukan menaklukkan dusun-dusun di Kerinci untuk tunduk kepada Belanda. 

BACA JUGA:3 Jenis Tanaman Penawar Racun Ular, Nomor 3 Biasa Ada di Dapur

Perlawanan keras dari penduduk Kerinci berlangsung di beberapa lokasi yakni Hiang, Pulau Tengah, dan Lolo. Di tiga tempat ini sejumlah pasukan Belanda berhasil dibunuh oleh hulubalang Kerinci. 

Pada September 1903, seluruh Dusun di Kerinci berhasil ditaklukkan. Untuk sementara waktu, Kerinci menjadi bagian Residentie Palembang sebagaimana wilayah bekas Kesultanan Jambi lainnya.

BACA JUGA:Apakah Anak yang Lahir di Luar Nikah Bisa Masuk Surga? Begini Penjelasannya

Pada tahun 1906, Pemerintah Hindia Belanda menjadikan Kerinci bagian dari Residentie Djambi atau Keresidenan Jambi setelah Djambi dipisahkan dari Residentie Palembang. 

Saat itu, Kerinci atau Korintji berstatus onderafdelling di bawah afdeeling Djambi Bovenlanden. Pada tahun 1912, status administratif Kerinci dinaikkan dari onderafdeeling menjadi afdeeling di bawah Residentie Djambi.

BACA JUGA:Ciri Anak Cerdas yang Jarang Diketahui Orang Tua serta Cara Mengembangkannya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: