Iklan dempo dalam berita

Waspadai 9 Gejala Awal Kamu Bakal Kena Rematik, Pahami Penyebab dan Pengobatannya

Waspadai 9 Gejala Awal Kamu Bakal Kena Rematik, Pahami Penyebab dan Pengobatannya

Waspadai 9 Gejala Awal Kamu Bakal Kena Rematik, Pahami Penyebab dan Pengobatannya--Foto: ist

NASIONAL, RBTVCAMKOHA.COM - Waspadai 9 gejala awal kamu bakal kena rematik, pahami penyebab dan pengobatannya.

Rematik adalah sebuah penyakit yang ditandai dengan peradangan yang memengaruhi struktur penghubung atau pendukung tubuh. 

Penyakit tersebut paling sering terjadi pada persendian, tetapi juga terkadang menyerang tendon, ligamen, tulang, dan otot. Beberapa penyakit rematik juga dapat memengaruhi organ.

BACA JUGA:Cukup Pakai 5 Bahan Dapur Ini Untuk Meredakan Peradangan dan Gejala Rematik, Yuk Cari Tahu

Penyakit-penyakit ini pada akhirnya dapat menyebabkan hilangnya fungsi pada bagian-bagian tubuh tersebut. 

Penyakit rematik termasuk radang sendi, dan tercatat jenis rematik yang dapat terjadi mencakup lebih dari 100 gangguan berbeda. Penyakit rematik yang dapat memengaruhi tulang belakang dianggap sebagai spondyloarthropathies.

Penyakit yang terkadang disebut dengan penyakit muskuloskeletal dapat menunjukkan gejala umum meliputi nyeri sendi, kehilangan atau kesulitan bergerak pada sendi yang terserang, dan mengalami peradangan seperti bengkak, kemerahan, dan kehangatan di sendi atau daerah yang terkena.

BACA JUGA:Pengidap Rematik Wajib Tahu, Hindari 10 Hal Ini Agar Rematik Tidak Kambuh

Mengenal 9 Gejala Awal Rematik

Dirangkum dari berbagai sumber, adapun beberapa gejala awal rematik yang bisa anda kenali adalah sebagai berikut:

1. Kekakuan sendi di pagi hari

Tanda-tanda rematik pertama yang umum dialami adalah persendian terasa kaku di pagi hari dan bisa berlangung lama. Sementara kekakuan yang disebabkan akibat osteoartritis bisa menghilang dalam waktu yang lebih cepat.

2. Pembengkakan dan nyeri sendi

Sendi yang mengalami pembengkakan dan nyeri biasanya terasa hangat dan lembek bila disentuh, rasa sakit biasanya terjadi pada kedua sendi di sisi kanan dan kiri (simetris) tetapi mungkin tingkat keparahannya berbeda, tergantung sisi mana yang lebih sering digunakan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: