Iklan dempo dalam berita

Sejarah Tradisi Amplop Undangan Pernikahan, Dulunya Simbol Gotong Royong Sekarang Transaksi Untung Rugi

Sejarah Tradisi Amplop Undangan Pernikahan, Dulunya Simbol Gotong Royong Sekarang Transaksi Untung Rugi

Awal mula tradisi amplop pernikahan di Indonesia--

Tamu yang berkesempatan hadir akan diberikan sajian makanan oleh pemilik acara, kemudian tidak lupa tamu undangan akan memberikan amplop sebagai timbal baliknya.

BACA JUGA:Jangan hanya Hafal, Berikut Makna dari 6 Rukun Iman

Isi amplop itu tidak lain tidak bukan tentu uang. Karena itu, sebagian orang kemungkinan memandang jika kebiasaan itu dapat memperberat tamu undangan.

Kata KH. Ahmad Bahauddin Nursalim itu, pemberian amplop akan menjadi haram jika jauh dalam hati, kita sebetulnya tidak tulus.

"Lha! Sedekah kok dipaksa," tutur Gus Baha.

Gus Baha memberikan penjelasan, sedekah sebagai beribadah atau amalan yang punya risiko permasalahan. Mereka yang bersedekah dengan hati yang tidak tulus, akan membuat sedekahnya dia ungkit-ungkit.

Salah satunya ibadah yang manjur menghindari seseorang dari bencana ialah sedekah. Tetapi apabila melaksanakan sedekah justru menjadi sebuah beban, khususnya dalam perkara memberikan amplop di acara pesta pernikahan, maka ada permasalahan yang penting ditangani.

BACA JUGA:Waspadai Modus Pinjol 'Beranak', Pinjam Sekali dapat Tagihan dari Banyak Aplikasi

Karena itu, Gus Baha mengatakan tidak sepakat dengan kebiasaan memberi amplop berisi uang yang dapat disimpulkan sebagai tuntutan melakukan sedekah.

 

Demikian informasinya. (tim)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: