Iklan dempo dalam berita

Benarkah Ada Musibah di Rebo Wekasan? Ini Penjelasan dan 3 Amalan yang Dianjurkan

Benarkah Ada Musibah di Rebo Wekasan? Ini Penjelasan dan 3 Amalan yang Dianjurkan

Mengenal rabu wekasan--

NASIONAL, RBTVCAMKOHA.COM - Masyarakat Indonesia tentu sudah tak asing dengan istilah Rebo Wekasan. Meski begitu, masih banyak yang belum tahu apa itu Rebo Wekasan. 

Rebo Wakasan adalah tradisi perayaan Rabu terakhir bulan Safar yang masih dilakukan oleh sebagian muslim Indonesia di beberapa daerah. Tahun ini Rebo Wekasan jatuh hari Rabu, 27 Safar 1445 H dan bertepatan tanggal 13 September 2023. 

Umumnya ada beberapa ritual yang dilakukan masyarakat untuk menolak bala atau musibah saat Rebo Wekasan. Tradisi Rebo Wakasan sampai saat ini masih dilakukan oleh masyarakat di Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur hingga Banten. 

Umumnya, tradisi ini dilakukan dengan menjalani sholat dan berdoa. Masyarakat yang melakukan sholat ini memohon keselamatan dari berbagai bencana dan juga penyakit. 

Bulan Safar sering kali dipersepsikan dengan berbagai mitos dan kepercayaan. Di banyak kesempatan, bulan Safar sering dianggap sebagai bulan yang tidak baik atau dihindari oleh beberapa masyarakat. Salah satu kepercayaan yang mengakar di masyarakat ialah tentang kesialan di Rebo Wekasan. 

BACA JUGA:Gempa Bumi Terus Meningkat dan Menakutkan, Terdahsyat di Sana, Terkini di Banda Aceh

Sebagaimana penjelasan sejumlah kalangan bahwa Rebo Wekasan adalah tradisi yang dilakukan setiap hari Rabu terakhir di bulan Safar dalam kalender Islam atau kalender hijriah. Tradisi ini dilakukan oleh sebagian masyarakat Indonesia, terutama masyarakat Jawa. Akar tradisi Rebo Wekasan berasal dari kepercayaan masyarakat Nusantara yang menganggap bahwa bulan Safar adalah bulan yang penuh dengan kesialan. 

Padahal dalam Islam, tidak ada bulan atau waktu yang membawa kesialan atau keberuntungan. Sejatinya semua keberuntungan dan kesialan bergantung pada kehendak Allah SWT, bukan pada bulan atau tanggal tertentu. Lebih jauh lagi, Islam mengajarkan kepada umatnya bahwa nasib baik atau buruk datang dari Allah, bukan dari bulan atau tindakan tertentu selama bulan tertentu. 

Oleh karena itu, penting bagi umat Islam untuk menjauhkan diri dari keyakinan atau praktik-praktik yang bertentangan dengan ajaran agama dan mengandalkan Allah dalam semua aspek kehidupan. 

 

Hal ini ditegaskan langsung oleh Rasulullah dalam hadits riwayat Imam Bukhari, bahwa tidak ada kesialan dalam bulan Safar. 

 

لا عَدْوَى ولا طِيَرَةَ ولا هَامةَ ولا صَفَرَ وفِرَّ من المَجْذُومِ كما تَفِرُّ من الأَسَد

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: