Puasa Sampai Mati, 89 Pengikut Sekte Puasa Sampai Mati Ditemukan Meninggal Dunia

Rabu 26-04-2023,18:47 WIB
Reporter : Tim Liputan

NASIONAL, RBTVCAMKOHA.COM - Korban meninggal dunia pengikut sekte sesat yang mengajarkan puasa sampai mati di Kenya bertambah jadi 89 orang. Polisi menemukan jasad korban dalam kuburan massal, menurut keterangan pemerintah Kenya.

BACA JUGA:Rumah Tangga Diguyur Rezeki Terus, Ini 3 Shio Istri Jadi Penolong Suami

Menteri Dalam Negeri Kenya, Kithure Kindiki seperti dirilis dari merdeka.com, menyampaikan, tiga orang ditemukan masih hidup dan dievakuasi pada Selasa.

Totalnya, sebanyak 34 orang telah diselamatkan sejak kuburan massal di tengah hutan seluas 800 hektar tersebut ditemukan Jumat lalu, dikutip dari CNN, Rabu (26/4).

Para korban adalah anggota Good News International Church, yang diminta berpuasa sampai mati. Menurut ajaran kelompok tersebut, mereka yang berpuasa sampai mati akan masuk surga.

BACA JUGA:Kata Waketum MUI Salat Shaf Campur Pria dan Wanita Sah, Tapi...

Pemimpin sekte, Paul Mackanzie Nthege ditangkap tak lama setelah penemuan kuburan massal. Nthege terlihat masih berteriak saat dia dikawal polisi setelah ditangkap.

Muncul kekhawatiran jumlah korban bisa bertambah karena Palang Merah Kenya mengatakan stafnya menerima laporan lebih dari 200 orang hilang di daerah pesisir Malindi.

“Jumlah anggota keluarga yang telah datang melaporkan orang hilang bertambah dari 210 pada pagi hari menjadi 259 sekarang (Selasa sore). Dari 259 orang ini, 130 di antaranya adalah anak-anak," jelas Manajer Regional Palang Merah, Hassan Musa kepada CNN pada Selasa.

BACA JUGA:Target Indeks MCP Meningkat, Pemkab Seluma Kejar Predikat WTP

Musa mengatakan, para korban selamat yang ditemukan sangat lemah dan trauma.

Presiden Kenya, William Ruto menyebut Nthege seorang "penjahat mengerikan", yang tindakannya "sama dengan teroris".

Percaya Masuk Surga

Sementara itu, di antara pengikut sekte Kenya yang percaya bahwa mereka akan masuk surga jika mereka melaparkan diri sampai mati. 

Menteri Dalam Negeri Kenya, Kithure Kindiki, menyerukan agar pemimpin kelompok itu menghabiskan sisa hidupnya di penjara.

Kategori :