Jangan Lakukan! Ini 5 Larangan Malam 1 Suro yang Diyakini Masyarakat Jawa

Rabu 03-07-2024,21:24 WIB
Reporter : Septi Widiyarti
Editor : Septi Widiyarti

Namun, dalam Islam sebenarnya tidak ada aturan mengenai waktu yang tepat untuk menikah dan tidak ada larangan menikah di bulan tertentu termasuk bulan Muharram.

3. Tidak boleh berbicara atau berisik

Salah satu ritual yang hanya ada di Keraton Yogyakarta ialah mubeng benteng dan tapa bisu atau tidak berbicara pada saat malam 1 Suro.

4. Dilarang berkata kasar atau buruk

Terdapat larangan untuk berkata kasar dan berbicara hal buruk saat malam 1 Suro. Hal tersebut dipercaya akan menjadi kenyataan. 

Selain itu, larangan ini juga dikaitkan dengan sebagian orang Jawa yang percaya keberadaan makhluk gaib di bulan Suro yang keluar dan mencari manusia bertindak lalai dan waspada (eling lan waspada).

BACA JUGA:Rincian Dana Desa Kabupaten Nduga 2024, Ada 27 Desa Terima Anggaran hingga Rp 1 Miliar

5. Dilarang pindahan atau membangun rumah

Tidak disarankan untuk melakukan pindahan atau membangun rumah pada malam 1 Suro. Orang Jawa mempercayai bahwa hal tersebut akan mendatangkan kesialan.

Tradisi Malam 1 Suro

1. Jenang Suran

Melansir dari laman resmi Dinas Kebudayaan Yogyakarta, melakukan tradisi Jenang Suran merupakan bentuk rasa syukur atas kemudahan menjalani hidup selama satu tahun penuh.

Menjelang malam 1 Suro, biasanya para abdi dalem juru kunci melaksanakan Jenang Suran di Pelataran Kompleks Makam Raja-raja Mataram Kotagede, Yogyakarta.

BACA JUGA:Kisah Abu Nawas Menangkap Pencuri Bikin Geleng Kepala, Kebenaran akan Menemui Jalannya

Tradisi ini berisi tahlilan atau pemanjatan doa-doa di kompleks makam kerajaan. Sebelum itu, para abdi dalem akan melakukan arak-arakan ubo rampe yang terdiri dari jenang suran, tumpeng nasi kuning, sayur kari kubis, serta ingkung ayam kampung.

Acara kemudian dilanjutkan dengan melantunkan sholawat kepada Nabi Muhammad SAW, serta zikir dan doa di depan pintu gerbang utama makam dari Penembahan Senopati.

Kategori :