Masyarakat Jawa Harus Tahu, Ini 5 Keistimewaan Malam 1 Suro yang Diyakini Penuh dengan Nilai Spiritual

Rabu 03-07-2024,20:03 WIB
Reporter : Putri Nurhidayati
Editor : Agus Faizar

Malam satu Suro juga menjadi momen di mana masyarakat Jawa bersatu dan berbagi dengan sesama. Melalui ritual sedekah bumi, ziarah ke makam leluhur, dan berbagai kegiatan kebersamaan lainnya, hubungan antar individu dan komunitas diperkuat. 

BACA JUGA:Apa Saja Mitos Keramat Larangan Saat Malam Satu Suro? Dipercaya Bisa Bawa Sial

5. Harapan Baru dan Kesejahteraan 

Malam satu Suro diharapkan membawa berkah, keberuntungan, dan kesejahteraan bagi seluruh masyarakat Jawa. Dengan memasuki tahun baru Jawa, masyarakat merasa optimis dan penuh semangat untuk menghadapi tahun yang akan datang. 

BACA JUGA:Rutinkan Baca Sholawat Ma’tsuroh dan Ghairu Ma’tsuroh, Rezeki Lancar Hati Menjadi Tenang

Tradisi di Jawa

Pada malam 1 suro ini masyarakat Jawa memiliki berbagai pantangan dan tradisi atau ritual seperti:

1. Mencuci Benda Pusaka

Tradisi mencuci benda pusaka dilakukan oleh orang Jawa yang memiliki benda-benda pusaka seperti keris, tombak, kereta kencana, gamelan dan berbagai peralatan upacara yang disakralkan.

Tradisi ini dilakukan dalam rangka untuk menjaga benda benda pusaka tersebut dan menghargai peninggalan nenek moyangnya.

BACA JUGA:4 Weton Berikut Katanya Dilarang Keluar Rumah Pada Malam 1 Suro, Demi Terhindar dari Bahaya

2. Ruwatan

Tradisi upacara adat yang sampai saat ini masih dilestarikan oleh masyarakat dan memiliki arti membuang sial atau menyelamatkan orang dari gangguan tertentu. Baik gangguan dalam suatu keluarga atau diri seseorang.

3. Tapa Brata

Tapa Brata ditujukan untuk mencari ketenangan dan netralitas di dalam jiwa. Tapa Brata dilakukan pada malam 1 Suro untuk menjalankan tradisi Tapa Brata.

Karena malam ini dianggap sakral bagi masyarakat Jawa, dan menjadi momen-momen untuk instropeksi diri. Tapa Brata dalam bahasa jawa bisa diartikan menjadi mengasingkan diri dari keramaian.

Kategori :