Mengulik Soal Nilai IPK Penting Ngga Penting, Benarkah Jadi Tolak Ukur untuk Menentukan Nasib?

Kamis 09-05-2024,14:58 WIB
Reporter : Sheila Silvina
Editor : Septi Widiyarti

NASIONAL, RBTVCAMKOHA.COM - Mengulik soal nilai IPK penting ngga penting, benarkah jadi tolak ukur untuk menentukan nasib?

Indeks Prestasi Kumulatif alias IPK sering dianggap sebagai tolak ukur prestasi akademik sekaligus momok menakutkan bagi mahasiswa.

Bahkan, dalam persepsi banyak orang, nilai IPK dapat menentukan tingkat kebanggaan dan kepedean seseorang. Pertanyaannya, seberapa pentingnya IPK dalam realitas kehidupan mahasiswa?

BACA JUGA:Padahal Teksturnya Kering, Khasiat Beras Pera Ternyata Jauh Lebih Sehat Ketimbang Beras Pulen! Kenapa?

IP sendiri merujuk pada Indeks Prestasi, yaitu perhitungan nilai untuk setiap mata kuliah yang diambil oleh seorang mahasiswa.

Sementara IPK, singkatan dari Indeks Prestasi Kumulatif, merupakan keseluruhan atau kumulatif dari nilai nilai tersebut.

Di Indonesia, sistem penilaian umumnya menggunakan skala IP dari 0 hingga 4. Sebuah nilai 4.00 dianggap sebagai nilai sempurna, sedangkan IP di atas 3,51 biasanya memberikan gelar cum laude, dan IPK 3.00 dianggap sebagai nilai yang bagus.

BACA JUGA:Apa Bisa Tanaman Sawit Berbuah Lebat Tanpa Dipupuk? Jawabannya Bisa, Begini Caranya

Namun, IPK di bawah 3.00 seringkali menjadi alasan kekhawatiran, bahkan IPK minimal 2.75 seringkali menjadi standar untuk melamar pekerjaan.

Namun, pertanyaan yang muncul adalah sejauh mana IPK benar benar penting sampai sampai menjadi tujuan utama bagi mahasiswa? Apakah nilai IPK layak menjadi fokus utama yang bisa mempengaruhi emosi seseorang, bahkan menyebabkan depresi atau bahkan kasus yang lebih tragis seperti bunuh diri karena masalah nilai?

Walau IPK penting, faktanya IPK tinggi tidak terlalu berpengaruh pada kesuksesan seseorang di kehidupan nyata.

BACA JUGA:Syarat dan Cara Pinjam KUR BRI Tanpa Jaminan, Bisa Ajukan dari Rumah, Bunga 6 Persen

Mantan presiden Indonesia, BJ Habibie, yang diakui sebagai salah satu orang jenius di dunia, percaya bahwa kesuksesan tidak hanya dimiliki oleh mereka yang memiliki IPK tinggi.

Ada beberapa alasan mengapa IPK bukan segalanya:

1. IPK tidak akan sepenuhnya menentukan masa depan seseorang. Lebih berpengaruh adalah karakter kepemimpinan yang dimiliki seseorang.

Kategori :