Para pemangku kepentingan perlu mendalami karakteristik geologi di area tambang agar lebih mengenal potensi maupun risiko yang dapat dihasilkan sumber daya tersebut.
2. Lokasi dan Aksesibilitas
Aspek yang perlu dipertimbangkan berikutnya adalah lokasi dan aksesibilitas. Sangat penting bagi penambang untuk menentukan lokasi dan aksesibilitas yang memadai, baik dari segi infrastruktur, rel, akses air, dan lain-lain
BACA JUGA:Lumbung Harta Karun Emas Murni Melebihi Papua, Letaknya Ada di Bengkulu
Selain itu, penting sekali untuk mengevaluasi dampak lingkungan yang bisa jadi akan dihasilkan oleh operasional tambang. Alhasil, diperlukan pemantauan terhadap kualitas air, tanah, udara, dan flora-fauna.
3. Teknologi dan Peralatan
Aspek berikutnya yang perlu dipertimbangkan adalah teknologi dan peralatan. Dengan menggunakan teknologi dan peralatan yang berkualitas, maka proses pengolahan material tambang akan lebih baik.
Oleh karena itu, penting sekali untuk menentukan metode penambangan, pemilihan alat operasional, dan perencanaan urutan eksploitasi.
4. Perizinan dan Regulasi
Setiap pemangku kebijakan perlu memahami syarat dan aturan perizinan yang berlaku. Selain itu, regulasi yang ditetapkan di tingkat lokal, nasional, dan internasional juga perlu dipatuhi.
BACA JUGA:Daftar 7 Pinjol Tanpa BI Checking dan DC Lapangan, Aman Diawasi OJK dan Gampang Cair
5. Reklamasi dan Rehabilitasi Lahan
Perusahaan tambang yang bijak tentu memiliki rencana untuk melakukan reklamasi dan rehabilitas lahan.
Hal ini dilakukan usai melakukan penambangan agar fungsi sumber daya tersebut dampak kembali. Selain itu, langkah ini juga dilakukan untuk meminimalkan dampak negatif lingkungan yang terjadi akibat penambangan.
6. Keselamatan dan Kesehatan Kerja
Keselamatan dan kesehatan kerja adalah salah satu aspek penting yang tidak boleh dilewatkan. Keselamatan dan kesehatan kerja harus memenuhi standar untuk melindungi para pekerja dan masyarakat sekitar dari berbagai risiko kecelakaan.