12 Penyebab Rezeki Rumah Tangga Tidak Lancar, Sadari Nomor 9 dan 10 Kita Sering Melakukannya

Kamis 19-10-2023,11:17 WIB
Reporter : Tim

4. Menafikan Anak Yatim

Penyebab rezeki seret lainnya adalah perbuatan menafikan atau tidak memperhatikan anak yatim. Padahal baik Allah dan Rasulullah selalu mnyampaikan keutamaan dalam memperhatikan anak yatim ini. Pada beberapa seruan lainnya, Allah selalu menyertakan perhatian kepada fakir miskin juga. 

Salah satu dalilnya termaktub dalam Surah Al Baqarah ayat 220 yang berbunyi:

وَيَسْـَٔلُونَكَ عَنِ ٱلْيَتَٰمَىٰ ۖ قُلْ إِصْلَاحٌ لَّهُمْ خَيْرٌ ۖ وَإِن تُخَالِطُوهُمْ فَإِخْوَٰنُكُمْ ۚ وَٱللَّهُ يَعْلَمُ ٱلْمُفْسِدَ مِنَ ٱلْمُصْلِحِ ۚ وَلَوْ شَآءَ ٱللَّهُ لَأَعْنَتَكُمْ ۚ إِنَّ ٱللَّهَ عَزِيزٌ حَكِيمٌ

Artinya: “Dan mereka bertanya kepadamu tentang anak yatim, katakalah: “Mengurus urusan mereka secara patut adalah baik, dan jika kamu bergaul dengan mereka, maka mereka adalah saudaramu; dan Allah mengetahui siapa yang membuat kerusakan dari yang mengadakan perbaikan. Dan jikalau Allah menghendaki, niscaya Dia dapat mendatangkan kesulitan kepadamu. Sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.” (QS. Al Baqarah: 220).

Bagi orang-orang yang menafikan atau juga menghardik anak yatim oleh Allah SWT dimasukkan ke dalam golongan pendusta agama. Pada Surah Al Maun ayat 1 hingga 3 Allah SWT menegaskan hal tersebut.

أَرَءَيْتَ ٱلَّذِى يُكَذِّبُ بِٱلدِّينِ (1) فَذَٰلِكَ ٱلَّذِى يَدُعُّ ٱلْيَتِيمَ (2) وَلَا يَحُضُّ عَلَىٰ طَعَامِ ٱلْمِسْكِينِ (3)

Artinya: “Tahukah kamu (orang) yang mendustakan agama? (1), Itulah orang yang menghardik anak yatim (2) dan tidak menganjurkan memberi makan orang miskin (3)” (QS. Al Ma’un: 1-3).

 

5. Suka Makan Makanan Haram

Makanan yang masuk ke dalam tubuh menjadi salah satu syarat diijabahnya suatu doa dan merupakan satu prasyarat diberikannya keturunan sholih dan sholihah. Ini tentu berkaitan dengan dengan konsep rezeki.

Tubuh yang di dalamnya dimasuki oleh makanan dari hasil yang haram, tentu tidak akan mendapatkan ijabah atas doa yang dipanjatkan sehingga secara tidak langsung pintu rezeki akan ikut tertutup karenanya.

Tak hanya dari bentuk makanan yang haram, cara perolehan makanan yang haram juga bisa dikategorikan sebagai makanan yang haram meskipun wujud makanan tersebut halal adanya. Cara perolehan seperti dari mencuri, korupsi, merampok, menyuap, dan sejenisnya termasuk cara perolehan harta yang haram.

Dalam Al-Quran Surat Al-Baqarah ayat 12, Allah telah berfirman mengenai hal ini:

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا كُلُوا مِنْ طَيِّبَاتِ مَا رَزَقْنَاكُمْ وَاشْكُرُوا لِلَّهِ إِنْ كُنْتُمْ إِيَّاهُ تَعْبُدُونَ

Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, makanlah di antara rezeki yang baik-baik yang Kami berikan kepadamu dan bersyukurlah kepada Allah, jika benar-benar kepada-Nya kamu menyembah.” (QS. Al Baqarah: 172).

Kategori :