Iklan dempo dalam berita

Siap-siap, 32 Provinsi Berpotensi Alami Kekeringan, Puncaknya Agustus 2023

Siap-siap, 32 Provinsi Berpotensi Alami Kekeringan, Puncaknya Agustus 2023

Siap-siap, 32 Provinsi Berpotensi Alami Kekeringan, Puncaknya Agustus 2023--

NASIONAL, RBTVCAMKOHA.COM – BMKG (Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika) telah memprediksi musim kemarau tahun ini datang lebih cepat dan lebih kering akibat fenomena El Nino. Durasinya diperkirakan sekitar 9-20 dasarian di sebagian besar wilayah Indonesia (355 Zona Musim/ZOM).

Fenomena El Nino dapat memicu peristiwa cuaca dan iklim yang lebih ekstrem. Pola iklim El Nino biasanya terjadi rata-rata setiap dua hingga tujuh tahun dengan durasi selama sembilan hingga 12 bulan. 

BACA JUGA:Kekeringan Dampak El Nino Makin Meluas, Ini Daftar Wilayah yang Terdampak di Indonesia

Kondisi ini terkait dengan pemanasan suhu permukaan laut di Samudera Pasifik. Fenomena El Nino, diperkirakan dapat menyebabkan kekeringan parah dapat terjadi di Indonesia, Australia dan sebagian Asia Selatan.

BMKG memprediksi mayoritas wilayah di Indonesia akan menghadapi musim kemarau atau kekeringan panjang mulai Maret 2023. Seterusnya Juni dan Juli 2023. Lalu puncaknya, sebanyak 32 dari total 34 provinsi akan dilanda musim kering pada Agustus 2023.

BACA JUGA:Mari Tambah Wawasan, Ini Perbedaan Antara El Nino dan La Nina

Sebelumnya, Direktur Jenderal Sumber Daya Air Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Jarot Widyoko menyampaikan, indikasi kekeringan itu dapat dilihat dari cuaca, dimana tingkat intensitas hujan yang berada di bawah 100 mm per bulan.

“Sudah kami ringkas, di bulan Maret ada 4 provinsi dimana intensitas hujannya di bawah 100 mm. Ini sudah masuk kekeringan,” kata Jarot dalam konferensi pers di JCC Senayan, Jakarta.

BACA JUGA:La Nina Modoki, ‘Bayi Perempuan’ yang Diprediksi Geser El Nino di Indonesia

Jarot mengatakan, jumlah itu akan terus bertambah jadi 8 provinsi pada April, 19 provinsi di Mei, 21 provinsi di Juni, dan 29 provinsi pada Juli. “Agustus itu musim yang paling kering nanti," ungkapnya.

Menurut data dari Ditjen Sumber Daya Air Kementerian PUPR, akan ada sebanyak 32 provinsi yang dilanda kekeringan pada Agustus 2023 mendatang. Tercatat hanya Riau dan Papua Barat saja yang punya intensitas hujan di atas 100 mm per bulan.

BACA JUGA:El Nino Diprediksi Gagal Muncul di Indonesia ? Peneliti BRIN Ungkap Penyebabnya

Terbaru, disampaikan peneliti Klimatologi Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Erma Yulihastin, kekeringan akan mulai terjadi di Indonesia pada Juni 2023. Fenomena ini disebabkan oleh El Nino yang mulai terjadi.

“El Nino diprediksi mulai terjadi pada Juni dg dampak kering meluas pada Juli karena diikuti dengan potensi terjadinya IOD (Indian Ocean Dipole) positif," tulis Erma di Twitter, Kamis (25/5).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: