Iklan dempo dalam berita

Masih Menjadi Misteri, Keberadaan Tembok Ya’juj dan Ma’Juj Terus Dicari Peneliti

Masih Menjadi Misteri, Keberadaan Tembok Ya’juj dan Ma’Juj Terus Dicari Peneliti

Ilustrasi. Masih menjadi misteri keberadaan tembok ya'juj da ma'juj--

 

BACA JUGA:Bukan Pinjaman KUR, Pakai Cara Ini di BRI Bisa Dapat Gratis Rp20 Juta Setiap Bulan

Di dalam bukunya, Syekh Hamdi sangat yakin dan tanpa ragu menyatakan bahwa Tembok Cina adalah tembok yang dibangun Dzulkarnain. Ia kemudian menyebutkan secara detail penelitian dan bukti-buktinya.

 

Namun, jika dilihat secara fisik, terdapat perbedaan yang sangat jelas antara tembok yang dibangun Zulkarnain dengan Tembok Cina. Pertama, Tembok Cina terbuat dari susunan batu bata, sedangkan dalam Alquran disebutkan tembok Zulkarnain terbuat dari tumpukan besi yang kemudian dicampur dengan tembaga.

 

Kedua, Tembok Cina dibangun secara bertahap selama ratusan tahun dari berbagai dinasti yang memerintah Cina, diantaranya Dinasti Han dan Ming. Sementara itu, penjelasan Alquran tembok itu dibangun oleh suku bangsa yang meminta pertolongan kepada Zulkarnain. Dan, setelah selesai, Zulkarnain menyatakan bahwa tembok itu tidak akan bisa dilewati dan dilubangi oleh Ya'juj dan Ma'juj.

 

Ketiga, dalam Alkahfi ayat 86, ketika bertemu dengan suatu kaum di barat, Allah berfirman kepada Zulkarnain yang memerintahkan terserah kepadanya mau diapakan kaum itu. Artinya, Zulkarnain mendapatkan wahyu dari Allah, sedangkan para raja Cina tidak. Dengan demikian, apakah benar Tembok Cina itu disebut sebagai tembok yang dibangun Zulkarnain?

 

Berbeda dengan penjelasan Syekh Hamdi bin Hamzah Abu Zaid, Abdullah Yusuf Ali dalam tafsir The Holy Qur'an menulis bahwa di distrik Hissar, Uzbekistan, sekitar 240 km di sebelah tenggara Bukhara, ada celah sempit di antara gunung-gunung batu. 

 

BACA JUGA:Usia 81 Tahun Masih Bisa Ajukan Pinjaman ke Kantor Pos, Plafon hingga Rp 250 Juta Angsuran Mulai Rp 300 Ribu

Letaknya di jalur utama antara Turkestan ke India dengan ordinat 38oN dan 67oE. Tempat itu kini bernama buzghol-khana dalam bahasa Turki, tetapi dahulu nama Arabnya adalah bab al hadid. Orang Persia menyebutnya dar-i-ahani. Orang Cina menamakannya tie-men-kuan. Semuanya bermakna pintu gerbang besi.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: