Gawat!! Ketua Aprindo Sebut Minyak Goreng akan Kembali Langka

Rencana 'boikot' minyak goreng premium ini, kata dia, merupakan salah satu opsi sebagai tindak tegas Aprindo kepada pemerintah. Sebab, pada prinsipnya seluruh peritel sudah taat pada Peraturan Menteri Perdagangan (Permendag) No 3/2022 yang harus menjual minyak goreng satu harga yakni Rp 14.000 per liter tahun lalu.

 

BACA JUGA:Ditinggal di Kebun, Dua Unit Sepeda Motor Diduga Tak Bertuan Diamankan

“Ini salah satu opsi kami karena sampai hari ini (utang rafaksi Rp 344 miliar) belum dibayar,” ujarnya.

 

Roy mengatakan, Aprindo sudah berulang kali menagih utang ini. Bahkan, dia telah menemui Kementerian Perdagangan (Kemendag) namun belum mendapat jawaban hingga Aprindo kemudian mengadu ke Komisi VI DPR RI.

 

Aprindo berharap Komisi VI DPR mendorong Kemendag memberikan verifikasi kepada Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) agar utang sebanyak Rp 344 miliar itu bisa segera cair.

 

BACA JUGA:PENTING, Ini 4 Jenis Kecelakaan yang Tidak Ditanggung BPJS Kesehatan

Namun semua upaya itu tidak membuahkan hasil, sehingga jalan terakhirnya Aprindo bersurat ke Presiden Joko Widodo (Jokowi). Berharap agar ditemukan solusi terbaik dari pembayaran rafaksi tersebut.

 

BACA JUGA:Pengumuman Kelulusan PPPK Guru Kabupaten Lebong Tahun 2022, Cek Namamu di Sini (bagian 2)

“Kami masih terus berdiskusi dengan anggota kapan opsi itu direalisasikan, sambil menunggu hasil tindak lanjut dari Presiden. Tapi yang pasti jika dalam waktu dekat tidak ada jawaban, kami akan otomatis stop pengadaan,” pungkas Roy.

 

Sumber: