Iklan dempo dalam berita

Ini 5 Faktor yang Menghambat Angka Kelahiran Bayi, No 2 Familiar

 Ini 5 Faktor yang Menghambat Angka Kelahiran Bayi, No 2 Familiar

Faktor yang Mempengaruhi dan Menghambat Angka Kelahiran Bayi--

Tanpa disadari, lingkungan yang semakin memburuk karena berbagai polusi dapat menghambat kehamilan, baik pada pria maupun wanita. Dengan begitu, angka kelahiran juga bisa menurun karena kehamilan juga semakin sulit terjadi.

Selain lingkungan, kurangnya akses terhadap makanan sehat dan bergizi seimbang juga bisa menjadi salah satu faktor yang menghambat kelahiran.

Pasalnya, kurangnya asupan gizi sebelum kehamilan dapat berdampak buruk terhadap kesuburan.

BACA JUGA:Simak Ini 6 Kriteria Honorer yang Bisa Ikut Seleksi PPPK 2024

Sementara itu, sebagai tambahan informasi penting, dilansir dari Kompasiana.com, tingkat kelahiran di Indonesia menurun 1,24% dari tahun 2023 dengan populasi 16.608 kelahiran per 1000 penduduk. Tingkat kelahiran perikan telah menurun sejak tahun 2004 dengan 0,64% dari tahun 2003. 

Namun, pada tahun 2024, tingkat kelahiran menurun cukup drastis dari tahun 2020 dengan angka kelahiran 17.650 bayi, pada tahun 2021 dengan angka kelahiran 17.372 bayi, yang menurun 1,58% dari tahun 2020, dan pada tahun 2022 dengan angka kelahiran 17.095 bayi menurun 1,58% dari tahun 2020. 

Ada banyak factor yang menyebabkan penurunan angka kelahiran ini. Menyikapi tren yang mengkhawatirkan ini, Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) RI, Hasto Wardoyo, mengungkapkan bahwa tren penurunan angka kelahiran di Indonesia menunjukkan pola progresif dan telah mencapai tingkat ideal 2,18 dalam satu dasawarsa terakhir.

BACA JUGA:Konon Malapetaka Mengintai Bagi Pemilik 5 Weton Ini jika Keluar saat Malam 1 Suro

Menariknya, dalam kurun satu dekade terakhir, TFR di Indonesia mengalami penurunan sebesar 0,39. Penurunan ini dapat dikaitkan dengan efektivitas program Keluarga Berencana (KB) yang telah resmi diluncurkan oleh BKKBN sejak tahun 1970.

Lebih lanjut, penurunan TFR di Indonesia juga berperan penting dalam mencegah terjadinya ledakan kelahiran (baby boom) di masa pandemi Covid-19. 

Pandemi Covid-19, yang dimulai Maret 2020, memicu kekhawatiran akan lonjakan angka kelahiran total (TFR) akibat penurunan penggunaan alat kontrasepsi dan keterbatasan layanan kesehatan.

Namun, prediksi tersebut tidak terbukti. Indonesia justru berhasil mencegah terjadinya baby boom selama pandemi. 

BACA JUGA:Sering Dikaitkan Pertanda Ada Orang Meninggal, Cek Mitos Hujan Panas

Alih-alih lonjakan, pandemi Covid-19 lebih berdampak pada penundaan kelahiran anak, kemungkinan besar akibat resesi ekonomi yang tak terelakkan.

Saat ini membuat BKKBN memiliki target agar setiap pasangan suami istri melahirkan minimal satu anak perempuan. Hal ini bertujuan untuk memastikan regenerasi yang berkelanjutan di masa depan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: