Rakyat Sumatera Utara Bisa Kaya, Ini Lokasi Harta Karun Emas hingga Minyak Bumi Diincar Banyak Orang

Besarnya potensi migas di Sumatera Utara akan sangat mempengaruhi capaian produksi migas nasional.

Pulau Sumatera secara keseluruhan memiliki julukan dalam bahasa Sanskerta, yaitu “Swarnadwipa,” yang berarti pulau emas. 

Potensi sumber daya alam di pulau ini meliputi tambang, perkebunan, dan pariwisata. Setiap provinsi di Sumatera memiliki potensinya masing-masing.

Sementara itu untuk diketahui bahwa provinsi Sumatera Utara, menyumbang sekitar 3,84% dari total cadangan emas yang diperkirakan ada di Indonesia. 

Daerah sekitar kota Panyabungan terkenal memiliki deposit emas yang signifikan, terutama di bukit-bukit sekitar kota tersebut. Selain itu, daerah Mandailing Natal dan Nagan Raya juga dianggap sebagai area yang sangat menarik untuk penambangan emas.

BACA JUGA:Kapan PPG Kemenag 2024 Dibuka? Ini Perkiraan Jadwalnya, Siapkan Data dari Sekarang!

Tambang emas Martabe, yang terletak di distrik Batang Toru, merupakan tambang emas terbesar di Provinsi Sumatera Utara. 

Proyek ini berskala besar dan terus mengalami peningkatan produksi dari tahun ke tahun. 

Tak hanya itu, proyek eksplorasi Sihayo Sorikman Gold Project juga memiliki skala yang besar dan menjanjikan, meskipun masih dalam tahap eksplorasi.

Pengelolaan penambangan emas yang berkelanjutan dan bertanggung jawab menjadi sangat penting untuk memaksimalkan potensi tambang emas di Sumatera Utara. 

Pertambangan rakyat merupakan kegiatan penambangan yang dilakukan oleh masyarakat setempat dengan cara yang tradisional dan sederhana. 

Di Sumatera Utara, ribuan penambang rakyat menggantungkan hidup mereka dari kegiatan ini. 

Mereka biasanya menggunakan peralatan yang sangat sederhana, seperti sekop, linggis, karpet emas, sluice box dan alat pendulangan emas untuk mencari emas di sungai atau di area tambang yang tidak terkelola.

Meskipun kegiatan ini tidak diperbolehkan oleh hukum, pertambangan rakyat telah menjadi sumber penghasilan utama bagi banyak keluarga di daerah ini. 

Namun, kegiatan ini juga memiliki risiko dan dampak negatif bagi lingkungan dan kesehatan manusia jika para penambang tidak mengetahui bahaya alat tambang dan bahan kimia masing-masing. 

Sumber: