Iklan dempo dalam berita

Lebih dari 40 Tahun Menulis Sastra Jawa, Sunarko Sodrun Terima Reward Kemendikbud

Lebih dari 40 Tahun Menulis Sastra Jawa, Sunarko Sodrun Terima Reward Kemendikbud

Sunarko Sodrun Terima Reward Kemendikbud--

Sebab, di dalam karya orang lain pasti memiliki kelebihan hingga ciri khas yang bisa diterapkan maupun membuat perpaduan yang lebih berbeda.

Termasuk jika masuk redaksi, Narko Sodrun menambahkan bahwa harus mengecek atau mereview hasil koreksi tulisan yang telah diedit oleh editor. 

BACA JUGA:Rincian Dana Desa Kabupaten Kuningan 2024, Cek Peringkat Desa dengan Alokasi DD Terbesar dan Terkecil

Sehingga sebagai penulis bisa menelaah kesalahan yang harus dibenarkan untuk kemajuan ke depan.

"Oh ternyata ada, kenapa ya? Itu review kita sendiri. Lalu, jika penulis tidak mau membaca, ya itu kosong, kering. Dia akan kering sebagai penulis yang rog-rog asem atau istilahnya hangat hangat tai ayam. Jadi hanya sekadar satu ide, dimuat selesai," jelasnya. 

BACA JUGA:Dana Desa di Kabupaten Sukabumi 2024 Kembali Dikucurkan, Segini Rinciannya Per Desa

Tak hanya itu, dirinya juga pernah mendapat penghargaan Sastra Rancage yang pernah ia sabet pada 2009 silam.

Apresiasi tersebut dari Yayasan Rancage karena intens dalam pemertahanan sastra daerah. 

Penghargaan kedua kalinya dari Yayasan Rancage pada Januari 2023. Penghargaan tersebut karena telah mempertahankan kreativitasnya dalam mengembangkan Bahasa dan Sastra Jawa melalui buku yang berjudul 'Suro Agul-agul'. 

"Penghargaan itu berangkat dari Antologi Cerkak berjudul 'Suro Agul-agul yang diterimakan di Bali Oktober 2023," ujarnya. 

BACA JUGA:Rincian Dana Desa Kabupaten Tulang Bawang Tahun 2024, Ada Desa Dapat Dana Lebih dari Rp 2 Miliar

Terbaru, ia sangat bersyukur karena pada tahun 2024 ini selian perseorangan mendapatkan penghargaan berkarya selama 40 tahun, juga sanggar sastra yang pernah ia ketuai mendapat penghargaan berupa bantuan pemerintah. 

Saat ini beliau sebagai Pembina di Sanggar Sastra Triwida yang memiliki anggota puluhan yang tersebar di 12 kota/kabupaten di Jawa Timur.

Sedangkan di Tulungagung sekitar belasan masih getol untuk mempertahankan Sastra Jawa baik bagi kalangan anak-anak, guru sekolah maupun masyarakat secara umum. 

BACA JUGA:Punya Motor Vixion, tapi Residivis Ini Masih Mau Curi Ayam

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: