Iklan dempo dalam berita

Bagaimana Hukum Puasa Setengah Hari untuk Anak-anak dan Orang Sakit? Begini Penjelasannya

Bagaimana Hukum Puasa Setengah Hari untuk Anak-anak dan Orang Sakit? Begini Penjelasannya

Hukum puasa setengah hari dan puasa orang yang sedang sakit--

NASIONAL, RBTVCAMKOHA.COM – Bagaimana hukum puasa setengah hari untuk anak-anak dan orang sakit? Begini penjelasannya.

Bulan suci Ramadhan 1444 H bagi umat muslim telah tiba dan sedang berlangsung. Bulan suci tersebut mewajibkan bagi seluruh umat muslim untuk menunaikan ibadah puasa selama satu bulan penuh. 

Selama menjalani ibadah puasa, kita sering mengenal istilah puasa bedug atau puasa yang dijalankan setengah hari saja. 

Jenis puasa tersebut cenderung diperuntukkan bagi sarana pembelajaran anak-anak agar dapat terbiasa menjalankan ibadah puasa di kemudian hari. 

BACA JUGA:Apakah Gosok Gigi Membatalkan Puasa? Begini Dalilnya Menurut Para Ulama

Selain itu, jenis puasa tersebut dinilai baik bagi kondisi tubuh anak yang sedang mengalami proses pertumbuhan. 

Terlebih pada usia tertentu, tubuh anak masih perlu beradaptasi dengan cadangan gula mereka yang masih sangat minim, sehingga terlalu berisiko jika anak-anak mesti menjalankan ibadah puasa satu hari penuh. 

Hukum Puasa Setengah Hari Bagi Anak

Hukum puasa setengah hari saat Ramadhan haram bagi muslim yang telah mukalaf. Namun, praktik ini diperbolehkan dan bahkan lebih disarankan bagi anak-anak yang belum balig sebagai pembelajaran ibadah puasa bagi mereka. 

Dalam Islam, puasa merupakan ibadah yang menahan diri dari segala hal yang membantunya, termasuk makan, minum, dan hubungan suami istri dari terbitnya fajar shadiq (waktu subuh) hingga tenggelamnya matahari (waktu maghrib). 

BACA JUGA:Angsuran Motor Beat DP Rp1 Juta, Tenor Panjang Bisa Sampai 5 Tahun, Kenali Fitur Terbarunya

Puasa Ramadhan adalah ibadah wajib yang harus dilakukan oleh seorang muslim yang telah mukalaf. Mukalaf adalah keadaan yang menyebabkan seorang muslim dikenakan hukum wajib menjalankan rukun Islam seperti salat fardu hingga puasa Ramadhan. 

Orang mukalaf dianggap telah memenuhi syarat wajib puasa seperti balig, berakal sehat, dan tidak memiliki uzur syar'i, misalnya halangan safar, haid atau nifas bagi muslimah.

Seorang muslim mukalaf yang dengan sengaja melakukan puasa setengah hari saat bulan Ramadhan tanpa adanya uzur syar'i, maka dosa besar syar'i.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: