Iklan dempo dalam berita

7 Kiat Efkektif Memelihara Sawit Agar Berbuah Banyak, Salah Satunya Pengendalian Gulma

7 Kiat Efkektif Memelihara Sawit Agar Berbuah Banyak, Salah Satunya Pengendalian Gulma

7 Kiat Efkektif Memelihara Sawit Agar Berbuah Banyak, Salah Satunya Pengendalian Gulma--

Tujuan penunasan adalah untuk mempertahankan struktur pohon kelapa sawit, membersihkan tanaman, dan meningkatkan produktifitasnya. Pegerjaan penunasan wajib disesuaikan terhadap umur dari tanaman tersebut. Contohnya tanaman yang berumur kurang dari 9 tahun maka tunasannya harus songgo 3, sedangkan pada tanaman yang berumur sekitar 9-15 tahun perlu ditunas dengan songgo 2. Sementara itu, tanaman yang sudah berusia lebih dari 15 tahun membutuhkan tunasan songgo 1.

3. Pemupukan dengan Jadwal dan Dosis yang Tepat

Pemupukan kelapa sawit tidak boleh dilakukan sembarangan. Pemupukan ini harus dikerjakan menurut jadwal yang telah disusun sebelumnya dan menggunakan dosis yang tepat. Beberapa pupuk yang sering dipakai untuk pohon sawit antara lain urea, ZA, KCI, dolomit, TSP, dan borate. Tak ketinggalan beberapa petani kerap pula memberikan pupuk berupa cuprum dan ferrit.

BACA JUGA:Tidak Jera, 2 Warga Ini Kembali Ditangkap karena Mencuri Buah Sawit

4. Pemberantasan Hama dan Penyakit

Terdapat cukup banyak hama dan penyakit yang sering ditemukan menyerang tanaman kelapa sawit. Hama dan penyakit tersebut dapat menyerang sekujur pohon kelapa sawit mulai dari akar, batang, pelepah, daun, bunga, hingga buah. Pemberantasan yang tepat terhadap hama dan penyakit ini sejak dini mampu mempertahankan produktivitas pohon sawit yang Anda pelihara.

5. Pengendalian Gulma secara Intensif

Gulma adalah tanaman pengganggu yang tumbuh di area lahan kelapa sawit. Adanya gulma akan mengurangi unsur hara yang tersimpan di dalam tanah yang notabene sangat dibutuhkan oleh pohon sawit dalam mendukung pertumbuhannya. Gulma yang paling berbahaya bagi pohon sawit yakni gulma di kelas A seperti bambu, pisang, ilalang, senduduk, dan sebagainya. Pengendalian gulma dapat dilakukan baik secara mekanis maupun kimiawi.

BACA JUGA:Angka Kemiskinan Daerah ini Nomor 3, Tertinggi Justru Kabupaten Berpenghasilan Batu-bara dan Kelapa Sawit

6. Penggunaan Alat Berteknologi Tinggi

Seiring berjalannya waktu, dunia terus mengalami perkembangan. Tak terkecuali dengan alat-alat pertanian. Saat ini sudah banyak alat pertanian yang ditanami dengan teknologi bersistem mekanis. Walaupun biaya pengadaannya lumayan mahal, namun jika dihitung dengan membandingkannya terhadap alat manual, peralatan mekanis mampu memberikan hasil yang lebih maksimal. Jadi sebagai seorang investor yang baik, Anda harus selalu memperbaharui informasi tentang peralatan pertanian yang modern ini dan membelinya jika memang benar-benar diperlukan.

7. Penyesuaian Metode dengan Lingkungan

Metode pemeliharaan kelapa sawit harus disesuaikan dengan kondisi lingkungannya. Mungkin saja bentuk perawatan pohon sawit di suatu daerah berbeda dengan daerah lainnya. Sebagai contoh, tanaman yang dipelihara di lahan gambut membutuhkan unsur hara mikro seperti Cu dan Fe dalam jumlah yang melimpah. Kelapa sawit di daerah gambut juga memerlukan sistem drainase yang baik untuk mencukupi kebutuhan airnya. Hal ini berbeda dengan kelapa-kelapa sawit yang ditanam di lahan mineral yang tidak terlalu membutuhkan mineral Cu dan Fe.

 

(Tim)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: