Iklan dempo dalam berita

Dampak Parah El Nino, Luas Panen Padi dan Produksi Beras Susut, Bengkulu Ratusan Hektare Sawah Kering

Dampak Parah El Nino, Luas Panen Padi dan Produksi Beras Susut, Bengkulu Ratusan Hektare Sawah Kering

Dampak Parah El Nino, Luas Panen Padi dan Produksi Beras Susut, Bengkulu Ratusan Hektare Sawah Kering--

Di tingkat eceran pada Agustus 2023 sudah mencapai harga Rp 12.99 per kg atau naik 1,45% dari Juli 2023 sebesar Rp 12.863, dan dibanding Agustus 2022 yang harganya di level Rp 11.555 naiknya sebesar 13,78%.

BACA JUGA:AYO GERCEP, Bisa Dapat Saldo DANA Gratis Rp 400.000 di Aplikasi Ini Tiap Hari

Harga gabah pun juga telah tercatat naik. Untuk gabah kering panen mencapai Rp 5.833 atau naik 3,62% dibanding Juli 2023 dan naik 19,89% dibanding Agustus 2022. Gabah kering giling mencapai Rp 6.760 per kg atau naik 5,82% dibanding Juli 2023 dan baik 23,03% dibanding Agustus 2022.

Puji menjelaskan, untuk harga beras sudah terdeteksi sejak di tingkat produsen karena ada kenaikan harga gabah kering panen maupun gabah kering giling karena ada persiangan penawaran harga oleh pembeli gabah itu sendiri baik kepada petani maupun penggilingan.

"Sementara di sisi lain, jumlah produksi beras ini cenderung saat ini berkurang karena sudah melewati masa panen yang kita ketahui sudah terjadi pada Juli lalu," tutur Pudji.

BACA JUGA:Puncak Kemarau September 2023 Ini, Sumatera, Jawa, Bali dan Kalimantan Terdampak

Kondisi Sawah di Bengkulu

Sementara itu, dampak kemarau Panjang makin terasa di Provinsi Bengkulu. dari 41.000 hektare area persawahan di Bengkulu, seluas 600 hektare diantaranya mengalami kekeringan.

Bahkan ada 3 kabupaten yang telah melaporkan situasi darurat kekeringan atau zona merah.

Provinsi Bengkulu saat ini menghadapi masalah serius, akibat kemarau yang berkepanjangan terutama di masa tanam padi yang sangat membutuhkan air. 

BACA JUGA:Merek Mobil Berikut Siap-siap Dilarang Pakai Pertalite, Apa Kabar Rencana Revisi Perpres No 191 Tahun 2014?

Data Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan (TPHP) Provinsi Bengkulu, hingga saat ini, hanya tiga kabupaten di Provinsi Bengkulu yang telah melaporkan situasi darurat kekeringan atau zona merah. 

"Untuk yang lahan perasawahan yang mengalami kekeringan saat ini, kami baru menerima laporan dari Bengkulu Selatan, Bengkulu Utara dan Kabupaten Kaur. Sedangkan 4 kabupaten lainnya belum menerima laporan. Kita berharap tidak ada laporan ya terkait kekeringan," ujar Plt Kadis TPHP Bengkulu, Rosmala Dewi.

BACA JUGA:Rekomendasi 15 Pinjol Terpercaya, Bisa Ajukan Rp 500 Juta dan Tanpa BI Checking

Rincian areal persawahan yang mengalami kekeringan yakni, Kabupaten Seluma mengalami kekeringan mencapai 500 hektare.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: