JAKARTA, RBTVCAMKOHA.COM – Pernyataan penting disampaikan Ketua Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo), Roy N, Mandey.
BACA JUGA:Bikin Geleng Kepala, Pria Ini Gadaikan Kantor Bupati serta Tanahnya
Dia mengatakan besar kemungkinan minyak goreng kembali akan langka di ritel modern. Dalam hal ini minyak goreng yang dijual ritel modern adalah minyak goreng kemasan bermerek.
BACA JUGA:Pendaftaran Bintara TNI AD Masih Dibuka, Berikut Jadwal dan Syarat Pendaftaran
Jika pernyataan Roy tersebut benar terjadi, berarti kesulitan minyak goreng seperti tahun lalu akan terulang.
Ketua Umum Aprindo Roy N. Mandey mengatakan, setidaknya ada 31 korporasi atau perusahaan anggota Aprindo yang masih belum mendapat pembayaran pemerintah.
“Kami mohon maaf kepada masyarakat ketika kesulitan mendapatkan minyak goreng di gerai-gerai ritel kami,” ujar Roy.
BACA JUGA:Berharap Anak Jadi Tentara? Berikut Intip Gaji Prajurit TNI dari Pangkat Tamtama hingga Jenderal
Hal ini merupakan bentuk protes peritel karena pemerintah masih menunggak pembayaran utang rafaksi minyak goreng kepada Aprindo sebesar Rp 344 miliar.
Rencana 'boikot' minyak goreng premium ini, kata dia, merupakan salah satu opsi sebagai tindak tegas Aprindo kepada pemerintah. Sebab, pada prinsipnya seluruh peritel sudah taat pada Peraturan Menteri Perdagangan (Permendag) No 3/2022 yang harus menjual minyak goreng satu harga yakni Rp 14.000 per liter tahun lalu.