Cerita Bangunan Bersejarah, Masjid Istiqlal Ternyata Dirancang Orang Non Muslim

Senin 16-10-2023,08:43 WIB
Reporter : Tim liputan
Editor : Purnama Sakti

Masjid Agung Palembang terletak di Jl. Jend. Sudirman, 19 Ilir, Kec. Bukit Kecil, Kota Palembang, Sumatera Selatan 30111, tak jauh dari Plaza Benteng Kuto Besak, di Kota Palembang, Sumatera Selatan. 

Masjid ini mulai didirikan ketika Palembang dibawah pimpinan Sultan Mahmud Badaruddin I Jayo Wikramo, tepatnya pada tahun 1738. Masjid dengan satu menara ini dipercaya menjadi salah satu tempat ibadah terbesar yang pernah ada pada zamannya. 

BACA JUGA:Sabar, 6 Tanggal Lahir Ini Sering Dituduh Kaya karena Pesugihan

Meski dirancang oleh arsitek Eropa, namun sang arsitek membubuhi dengan sedikit sentuhan ornamen Cina pada wajah masjid. Hal tersebut dapat kita lihat dari lengkungan limas dan hiasan ornamen dari Cina pada sejumlah bangunan atapnya. 

Perpaduan dua budaya ini menjadi ciri khas Masjid Agung Palembang dan menarik perhatian banyak wisatawan terkagum-kagum. Akulturasi dan perpaduan ini saling berdampingan dan tetap melengkapi satu sama lain.

4. Tongkonan

Selain bangunan peninggalan kolonial, Indonesia juga memiliki sejumlah rumah adat dengan bentuk atau desain yang unik. Bangunan ini memang bukan karya seorang arsitek era modern yang menguasai segudang teori. 

Melainkan kreasi sekelompok manusia yang masih mencintai serta menjunjung tinggi adat istiadat yang diwariskan oleh leluhurnya. Tongkonan, rumah adat masyarakat Tana Torja di Sulawesi Selatan, adalah salah satunya. Tongkonan memang memiliki ciri khas tersendiri dibanding rumah adat lainnya. 

Rumah ini berupa rumah panggung dari kayu. Atapnya yang terbuat dari susunan bambu yang dilapisi ijuk hitam serta bentuknya yang melengkung seperti perahu telungkup, membuat rumah ini mirip dengan Rumah Gadang, rumah adat masyarakat Minang atau Batak. 

Dinding rumah yang terbuat dari kayu, juga diukir dengan aneka ukiran khas Toraja. Ciri lain yang paling menonjol pada Tongkonan adalah kepala kerbau beserta tanduknya yang meliuk indah yang disusun pada sebuah bang utama di depan setiap rumah. 

BACA JUGA:Bagaimana Rasanya Hidup Miskin, 8 Tanggal Lahir Ini Tidak Pernah Merasakannya

Jumlah kepala kerbau yang ada di setiap rumah bisa berbeda. Semakin banyak “hiasan” ini di sana, maka semakin tinggi derajat keluarga yang tinggal di dalamnya. Karenanya. Tongkonan juga menjadi salah satu daya tarik wisata Tator dan banyak diminati para pecinta foto.

5. Keraton Yogyakarta

Keraton Yogyakarta adalah sebuah kompleks besar yang dirancang dengan teliti sebagai cerminan kosmologi Jawa. Keraton dibangun oleh Sultan Hamengkubuwono I secara bertahap, kemudian selesai pada tahun 1790.  

Keraton dibangun menghadap langsung ke arah utara–Gunung Merapi. Sementara di bagian Selatan berbatasan dengan Samudera Hindia.

 

Kategori :