Waspada! Makanan dan Minuman yang Disukai Anak-anak Ini Sudah Diharamkan, Berikut Jenis dan Alasannya

Rabu 27-09-2023,21:11 WIB
Reporter : Tim liputan

Karmin adalah salah satu jenis pewarna alami yang biasa digunakan sebagai pewarna makanan dan kosmetik. Pewarna karmin dihasilkan dari tubuh betina serangga Cochineal yang telah dikeringkan dan dihancurkan.

Pewarna ini mengandung senyawa yang disebut asam karminat, yang memberikan warna merah cerah yang umumnya digunakan untuk memberi warna pada berbagai jenis makanan dan minuman, seperti permen, minuman ringan, yogurt, es krim, dan produk-produk lainnya.

Karakter warna merah atau merah muda yang dihasilkan oleh karmin, membuat salah satu pewarna alami ini sering juga digunakan sebagai pewarna kosmetik, terutama lipstik. Karmin adalah salah satu dari beberapa pewarna alami yang diizinkan dalam banyak regulasi makanan internasional, termasuk oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA).

BACA JUGA:Bunga Rendah Cair Dalam 30 Menit, Ini Cara Pinjaman Rp25 Juta di BPJS Ketenagakerjaan

Apa itu pewarna karmin?

Karmin adalah pewarna alami yang digunakan dalam industri makanan dan minuman untuk memberikan warna merah atau merah muda. Pewarna ini berasal dari serangga yang dikenal sebagai Cochineal atau Cochinilla (Dactylopius coccus). 

Karmin adalah salah satu dari beberapa pewarna alami yang diizinkan dalam banyak regulasi makanan internasional, termasuk oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA).

Pewarna karmin dihasilkan dari tubuh betina serangga Cochineal yang telah dikeringkan dan dihancurkan. Pewarna ini mengandung senyawa yang disebut asam karminat, yang memberikan warna merah cerah yang umumnya digunakan untuk memberi warna pada berbagai jenis makanan dan minuman, seperti permen, minuman ringan, yogurt, es krim, dan produk-produk lainnya.

BACA JUGA:Uang Masuk Rekening Tanpa Verifikasi BI Checking, Ini Pinjol Cepat Cair Resmi OJK

Sebagian besar pewarna karmin yang digunakan dalam industri makanan adalah produk yang sangat diolah dan tidak mengandung sisa-sisa serangga. Namun, seiring dengan meningkatnya permintaan akan alternatif pewarna alami, beberapa produsen makanan telah mencari pengganti lain yang lebih ramah vegan atau vegetarian.

Penting untuk dicatat bahwa beberapa individu mungkin memiliki reaksi alergi terhadap pewarna karmin, meskipun reaksi alergi terhadapnya jarang terjadi. Selain itu, karena perubahan regulasi dan preferensi konsumen, beberapa produsen mungkin mulai mencari alternatif lain untuk pewarna ini dalam produk makanan mereka.

Cochineal, atau Cochinilla (Dactylopius coccus), adalah serangga kecil yang menjadi sumber pewarna alami yang digunakan dalam berbagai aplikasi. Serangga ini berasal dari Amerika tropis dan subtropis, dan pewarna cochineal telah digunakan oleh suku asli di Amerika sebelum kedatangan penjelajah Spanyol. Pewarna ini dihasilkan dari tubuh serangga betina Cochineal yang dikeringkan dan dihaluskan, menghasilkan warna merah tua, merah muda, oranye, dan berbagai warna lainnya.

BACA JUGA:Ikuti Saran OJK, Ini Ciri Pinjol Suka Sebar Data Nasabah, Jangan Sampai Jadi Korban

Kandungan utama dalam pewarna cochineal adalah cochinealin atau asam karminat, yang memberikan warna merah yang kuat. Selain itu, pewarna ini juga mengandung gliseril miristat (lemak) dan coccerin (lilin cochineal). Proses produksi pewarna cochineal melibatkan pengambilan serangga Cochineal dari tanaman kaktus tempat mereka hidup dengan hati-hati. Serangga tersebut kemudian dibunuh dengan berbagai cara, seperti direndam dalam air panas atau terkena sinar matahari.

Meskipun pewarna cochineal telah digantikan oleh pewarna sintetis dalam banyak aplikasi, ia masih digunakan terutama dalam kosmetik dan minuman. Kekuatan pewarnaannya berasal dari cochinealin, yang diperoleh dengan merebus serangga cochineal dalam air.

Penting untuk dicatat bahwa untuk menghasilkan pewarna cochineal yang signifikan, diperlukan jumlah serangga yang sangat besar, sekitar 70.000 serangga Cochineal untuk menghasilkan satu pon pewarna. Namun, pengumpulan serangga ini juga telah menjadi perhatian karena dampaknya terhadap ekosistem kaktus tempat mereka hidup.

Kategori :